Minggu, 10 Mei 2009

Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Untuk memudahkan pembuatan suatu Karya Tulis Ilmiah, pertama – tama kita perlu merumuskan topik karya tulis tersebut, kemudian menyususn kerangka karya tulis ilmiah, mencari informasi terkait topik karya tulis ilmiah yang akan ditulis, menyusun dan menyunting karya tulis ilmiah tersebut.

Dalam merumuskan topik karya tulis ilmiah kita dapat memulai menambil topik dari yang paling umum kemudian dilakukan spesifikasi masalah. Apabila pokok permasalahan yang diangkat sudah cukup sempit atau dirasa relevan barulah dapat dijadikan sebagai topik karya tulis ilmiah.

Langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka karya tulis ilmiah. Sama halnya seperti membuat karangan, dalam penulisan karya tulis ilmiah ini kita juga perlu membuat kerangkanya agar tulisan yang kita buat memiliki alur yang baik atau runtut (tidak melompat - lompat). Berikut adalah contoh kerangka karya tulis ilmiah yang biasa dipergunakan :

BAB 1 Pendahuluan
• 1.1. Latar Belakang
• 1.2. Kajian Masalah
• 1.3. Deskripsi Penelitian
1.3.1. Penelitian yang Sudah Dilaksanakan
1.3..2. Pembatasan Masalah
1.3..3. Penelitian yang Akan Dilaksanakan
• 1.4. Rumusan Masalah
• 1.5. Tujuan Penelitian
1.5.1. Tujuan Umum
1.5..2. Tujuan Khusus
• 1.6. Manfaat penelitian
1.6.1. Manfaat Teoritik Penelitian
1.6.2. Manfaat Praktik Penelitian
BAB 2 Tinjauan Pustaka
BAB 3 Kerangka Konseptual

• 3.1. Kerangka Konseptual
• 3.2. Penjelasan Kerangka Konseptual
• 3.3. Hipotesis Penelitian
BAB 4 Metode Penelitian
• 4.1. Pendekatan Penelitian
• 4.2. Objek Penelitian
• 4.3. Teknik Pengumpulan Data
• 4.4. Teknik Pengelompokan dan Analisa Data
BAB 5 Hasil Penelitian
BAB 6 Pembahasan
BAB 7 Kesimpulan dan Saran

• 7.1. Kesimpulan
• 7.2. Saran

Setelah kita menyusun kerangka karya tulis ilmiah tersebut, kita perlu mencari informasi yang terkait dengan karya tulis ilmiah tersebut agar karya yang kita tulis benar – benar bersifat ilmiah dan memiliki dasar penulisan. Metode pengambilan informasi ini dapat dilakukan melalui banyak cara seperti studi kepustakaan, survey, observasi, pengamatan langsung, maupun mewawancarai orang yang ahli di bidang tersebut.

Proses terakhir yang perlu dilakukan adalah menyusun dan menyunting karya tulis ilmiah. Pada tahapan ini, karya tulis ilmiah hendaknya sering dikonsultasikan kepada pembimbing agar hasil yang diperoleh menjadi karya tulis ilmiah yang baik dan benar. Untuk penulisan karya tulis ilmiah ini, kita harus menggunakan bahasa yang lugas, logis, tidak bertele – tele, serta intuitif, dan jangan sekali – sekali berpendapat tanpa bukti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar